Friday, August 27, 2010

Sanah Helwah Duhai Diri dan Ukhti Kekasih Hati

Salam Mahabbah buat permata-permata kurniaan Ilahi yang setia berkunjung ke blog yang tak seberapa ni. Selaut kesyukuran & puji-pujian yang tak terhingga ku utus buat KEKASIH AGUNG yang tak pernah melupakan hamba2-Nya walau ada tikanya kata2-Nya seringkali tidak diendahkan. Subhanallah...itulah Rabbul Jaliil, Rabbul 'Aziz...Allah SWT. Betapa besar kasih & cinta-Nya hinggakan Dia tak pernah putus berbicara dengan kita, memberi inzar sentiasa.

"Sanah helwah duhai diri jua akhowat si jantung hati" itulah kata2 yang keluar dari sekeping hati yang telalu mendambakan cinta Ilahi. Dan yang paling penting buat diriku ialah ITULAH INZAR YANG PALING BESAR buat aku agar jangan pernah walau sedetik pun cuma melupai TUNANGKU sejak azali lagi yakni 'KEMATIAN'. Ya! itu satu ikatan janji yang pasti. Walau pada pandangan mata kasar aku terpisah jauh darinya tapi aku yakin sepenuh hatiku satu saat yang telah dijanjikan dia akan mengunjungiku dan kami pasti bersatu untuk membawa diri ini pergi bertemu 'Cinta Hatiku' Allah 'Azza Wajalla. Insya-Allah....

Di kesempatan ni, tak ku lupa syukran kathir yang tak terkira ku tujukan buat mak abah yang tersayang...tanpa kalian, adakah diri ini bisa mengenal dunia? Wallahu a'lam... mak tercinta, terima kasih dan sealir rindu kasih sayang anakmu khususkan buatmu yang telah bertarung nyawa membawaku ke dunia ini, mengenal Sang Pencipta dan mengabdikan diri hanya pada-Nya Yang Esa. Tanganmu yang lembut mengayun buaianku di kala aku masih tidak mengerti apa-apa di sekelilingku hinggalah kini ia masih setia mengusapi diri ini membentuk sebaik-baik mujahidah fii sabilillah yang bakal meraih mardhotillah, kasih sayang dan pengorbananmu selamanya takkan ku lupakan. Buat abah pemilik kasih sayang puterimu ini, seredup pohon mahabbah wa jazakallah ku titipkan buatmu atas perit jerihmu membanting tulang mencari rezki demi memelihara sebaik mungkin amanah Allah ini. Pemahamanmu, tolak ansurmu, jua perhatian yang kau tumpahkan buat isteri dan anak-anakanda yang masih mencari-cari erti kehidupan amat-amat ku hargai... Walau ada tikanya aku yang masih belum mencapai tahap kematangan maksimum ini merasakan ketegasan yang kau gunakan terhadapku bertentangan dengan diriku, namun hakikatnya aku silap. Dia Maha Mengetahui makhluk-Nya dan kau merupakan perantara untuk-Nya mentarbiyahku dengan cara itu. Kini, baharulah aku sedar yang ianya merupakan salah satu cara penggerakku untuk lebih matang dalam meniti hidup. Ketegasan dalam kelembutan tidak hanya terletak pada wanita tapi juga pada insan bergelar lelaki terutama sebagai amir dalam family.

..::: Pohonku pada-Nya agar setiap langkah-langkah kalian tak pernah lekang dengan rahmat sebagai pengiringnya... Amiin... Selamat panjang umur(kualiti) juga selamat pendek umur(kuantiti) wahai makhluk Rabbi yang mengakui dirinya insani:::..